GENDAM MAGHRIBI: GRATIS Ilmu Rahasia Keberuntungan Usia 40 Tahun Silakan Di Amalkan

Rabu, 26 Juli 2017

GRATIS Ilmu Rahasia Keberuntungan Usia 40 Tahun Silakan Di Amalkan


Assalaamu’alikum…....

Kali ini saya ingin sedekahkan doa khusus kepada para murid-murid saya dan pembaca di manapun berada dengan mengijazahkan aurod zikir doa khusus agar menjelang usia 40 tahun atau tatkala sudah menginjak usia 40 tahun ke atas, agar hidup anda senantiasa ada dalam rahmat dan petunjukNya Alloh SWT sehingga dengan wasilah zikiran doa ini dengan izin Alloh anda senantiasa mendapatkan jaminan keselamatan, keberuntungan dan keberkahan hidup di dunia maupun di akhirat. Dengan membaca doa ini secara istiqomah maka anda termasuk orang yang bersyukur kepada Alloh, barang siapa yang pandai mensyukuri atas nikmat Alloh, maka Alloh SWT akan memberikan nikmatnya yang lebih besar

Di bawah ini doa rahasia keberuntungan usia 40 tahun:

Doa ini di baca setiap bada sholat 5 waktu, atau bada sholat sunat apa saja di baca minimal 1x, 3x, atau 7x khusus pada malam jum’at silakan kirimkan hadiah doa tawasul kepada yang mengijazahkannya. InsyaAlloh anda akan lebih merasakan kebarokahannya dan keajaibannya

#TESTIMONI seluruh dunia klik "DI SINI"
#Untuk mendapatkan ijazah ilmu klik "DI SINI"

Apabila anda ingin ijazah ilmu ini di sertai dengan transfer energy secara khusus, silakan klik "TATA CARA IJAZAH ILMU" di atas atau di beranda samping kanan, mohon di baca dengan teliti sampai dengan selesai agar betul-betul faham. Untuk infaq seikhlasnya saja, insyaAlloh infaq sedekah anda di salurkan untuk donatur pembangunan majlis ilmu yang sedang kami topang,  atau untuk santunan kepada anak-anak yatim dan fakir miskin. Apabila ingin berkonsultasi silakan hubungi kontak telepone yang tertera di beranda kanan, mohon maaf konsultasi tidak melayani SMS, mohon tidak bertanya yang sudah penulis jelaskan di sini, silakan telepon langsung agar lebih detail, jelas dan gamblang

Doa ini saya dapatkan ijazahnya dari kerabat dari ulama besar waliyulloh Ang Nuh Gentur. Ketika saya menginjak usia 36 tahun beliau selalu mengingatkan kepada saya, agar hati-hati ketika akan menginjak usia 40. Karena usia 40 tahun adalah babak penentuan rahasia-rahasia kehidupan manusia, apabila sebelum usia 40 tahun anda sudah memiliki bekal ilmu yang bermanfaat, mengisi waktu dengan kebiasaan dalam beramal baik hablumminannas dan habluminalloh tidak lalai dalam menjalankan kewajiban-kewajibannya, maka dengan izin Alloh anda termasuk pada golongan hamba-hamba Alloh yang di angkat derajatnya selamat, beruntung, berkah dunia akhirat. Ilmu-ilmu yang anda miliki menjadi lebih matang terbuka rahasia-rahasia hikmahnya. inilah yang di maksud golongan orang-orang yang beruntung

Apabila anda termasuk kebalikannya maka siap-siaplah anda tergolong orang-orang yang bangkrut/merugi, baik di dunia maupun di akhirat. Sudah banyak hal ini saya telaah dari pengalaman-pengalaman yang saya saksikan, silakan anda saksikan mereka-mereka yang hidupnya bangkrut di usia lebih dari 40 tahun sangat sulit untuk bangkit dari keterpurukannya 3x lipat lebih sulit dari usia di bawah usia 40 tahun. Apabila ingin bangkit dari keterpurukannya, maka harus bersungguh-sungguh berangkat dari NOL diperbaiki dari ilmunya terlebih dahulu

Semoga kita semua senantiasa diberikan taufik dan hidayahNYA, senantiasa ada dalam naungan rahmat dan maghfirohnya Alloh SWT, di berikan kemudahan-kemudahan dalam istiqomah untuk ibadah mencapai taqwa, kepada Alloh SWT. Aamiin yaa robbal’alamiin

Ibnu Katsir menjelaskan bahwa Alloh SWT memberikan petunjuk kepada manusia apabila menjelang usia 40 tahun hendaklah memperbarui taubatnya dan kembali kepada Alloh dengan bersungguh-sungguh. Apabila hal itu di tegakan dengan sungguh-sungguh menjelang usia 40 tahun, maka Alloh memberikan janji-Nya yaitu kemapanan dan kematangan di usia 40 tahun. Kemapanan dalam hal rizqi, kemapanan mengolah ilmu mengumpulkan pengalaman, sehingga terbuka rahasia-rahasia hikmahnya dalam hal apapun, oleh sebab itu anda akan lebih berhati-hati, melihat segala sesuatu perkara dengan rahasia-rahasia hikmahnya. Maka dari itu tidaklah heran tokoh-tokoh pemimpin muncul secara matang pada usia ini. Bahkan Nabi Muhammad SAW pun demikian. Sebagaimana yang disebutkan oleh Ibnu Abbas, “Diutusnya Rasulullah yaitu pada usia 40 tahun.”

Baginda Nabi Muhammad SAW diutus menjadi Nabi tepat pada usia 40 tahun. Begitu juga dengan nabi-nabi yang lain, kecuali Nabi Isa AS dan Nabi Yahya AS. Mayoritas negara juga mensyaratkan bagi calon-calon yang akan menduduki jabatan-jabatan elit seperti ketua negara, harus telah berusia 40 tahun. Masyarakat pun mengakui bahwa mantabnya prestasi seseorang tatkala orang tersebut telah berusia 40 tahun.

Mengapa umur 40 tahun begitu penting? 
Usia 40 tahun adalah usia ketika manusia benar-benar meninggalkan masa mudanya dan beralih kepada masa dewasa sempurna. Kenyataan yang paling menarik pada usia 40 tahun ini adalah meningkatnya minat seseorang terhadap agamanya yang semasa mudanya jauh sekali dengan agamanya. Baik dengan menjalankan kewajiban shalat lima waktunya dengan berjama’ah dan tepat waktu, memperbanyak sedekah, menutupi auratnya, atau tolabul ilmi dengan mengikuti kajian-kajian keagamaan. Seolah-olah di usia ini merupakan momentum kembalinya manusia kepada fitrahnya, apabila ada golongan manusia yang telah mencapai usia 40 tahun, cenderung tidak ada minat terhadap agamanya kembali di jalan Alloh SWT, maka hal ini sebagai pertanda yang buruk dari sisa umurnya di dunia. Bersiap-siaplah jadi ahli neraka

Salah satu keistimewaan usia 40 tahun tercermin dari sabda Rasululloh SAW, “Seorang hamba muslim apabila usianya mencapai 40 tahun, maka Alloh akan meringankan hisabnya (perhitungan amalnya).” Usia 40 tahun merupakan titik awal seseorang memiliki kesungguhan komitmen terhadap penghambaan kepada Allah SWT ( Tawajjuh ), sekaligus konsisten terhadap agamanya Islam, sehingga Alloh akan meringankan hisabnya. Inilah keistimewaan orang yang mencapai usia 40 tahun. Akan tetapi, usia 40 tahun merupakan saat di mana orang harus berhati-hati dalam mengarungi kehidupan. 

Abdullah bin Abbas mengatakan, “Barangsiapa mencapai usia 40 tahun dan amal kebajikannya tidak mantab dan tidak dapat mengalahkan amal keburukannya, maka hendaklah ia bersiap-siap ke neraka.”

Imam Syafi’i tatkala mencapai usia 40 tahun, beliau berjalan sambil memakai tongkat. Jika ditanya, maka beliau menjawab, “Agar aku ingat bahwa aku adalah musafir. Demi Alloh, aku melihat diriku sekarang ini seperti seekor burung yang dipenjara di dalam sangkar, kemudian burung itu lepas di udara, kecuali telapak kakinya saja yang masih tertambat dalam sangkar. Aku tidak memiliki sisa-sisa syahwat untuk menetap tinggal di dunia ini, aku tidak berkenan sahabat-sahabatku memberiku sedikit pun sedekah dari dunia. Aku juga tidak berkenan mereka mengingatkanku sedikit pun tentang hiruk pikuk dunia, kecuali hal yang menurut syari’at lazim bagiku.” ( kehidupan akhirat )

Ibnu Attho-illah Asyakandari seorang Ulama besar penyusun kitab Al-Hikam memberi nasihat bijak : “Jika usiamu telah menginjak 40 tahun, maka segeralah untuk memperbanyak amal saleh siang dan malam, sebab waktu pertemuanmu dengan Alloh semakin dekat. Ibadah yg kamu kerjakan saat ini tidak akan mampu menyamai ibadah seorang pemuda yang tidak menyia-nyiakan masa mudanya. Andai saat ini kamu ingin beramal sekuat-kuatnya, tenagamu sudah tidak mendukung lagi oleh karena itu beramalah sesuai kekuatanmu. Maka perbaikilah masa lalumu dengan banyak berdzikir kepada Alloh, sebab tidak ada amal saleh yang lebih mudah dari dzikir. Dzikir dapat kamu lakukan dalam ketika berdiri, duduk, berbaring maupun sakit, dan dzikir adalah salah satu ibadah yang paling mudah”

Sedangkan menurut Imam Al-Ghozali : “Usia 40 tahun adalah sebuah pertanda sebuah isyarat. Seperti sebuah ikhtisar (ringkasan) masa depan seorang hamba Alloh. Jika di usia itu kebaikan lebih mendominasi, maka itu sebuah pertanda baik untuk kehidupannya nanti di akhirat”

Tafsiran dari Imam Al-Ghozali ini, dimaknai bahwa apa yang sudah menjadi kebiasaan pada usia 40 ini, akan sulit di rubah pada usia-usia sesudahnya. Misalnya kebiasaan sholat lima waktu. Jika sampai usai 40 tahun untuk sholat wajib saja masih bolong-bolong tidak istiqomah atau bahkan sengaja meninggalkannya tidak pernah sholat, sangat besar hal itu akan menjadi  kebiasan yang menetap hingga akhir hayatnya. Atau sebaliknya jika pada usia 40 tahun masih gemar melakukan kemaksiatan, maka akan sulit baginya untuk berhenti dari kebiasaan maksiat tersebut. Na’udzbillahi min dzaalik

Semoga di akhir hayat kita semua khusnul khotimah. Aamiin yaa robbal’aalamiin

Yang mengijazahkan  KiSaifi Maghribi